Jumat, 09 Desember 2011

Metode Pembelajaran

METODE PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN DAN JENIS-JENIS METODE PEMBELAJARAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode mengajar maka makin efektif pula pencapaian tujuan.

Didalam kenyataanya, cara atau metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuhuntuk memantapkan siswa dan menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap (kognitif, psikomotor,efektif). Khusus untuk metode mengajar didalam kelas , efektifitas suatu metoda dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi, dan faktor guru itu sendiri

Didalam penggunaan satu satu atau beberapa metode syarat-syarat berikut harus selalu diperhatikan:

1) Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa.

2) Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa .

3) Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.

4) Metode pembelajaran yang digunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan ekplorasi dan inovasi ( pembaharuan ).

5) Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

6) Metode pembelajaran yang dipergunakan hrus dapt mentiadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.

7) Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

B. Macam-macam Metode Pembelajaran dan Penggunaanya

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode didalam pendidikan dan pengajaran dimana cara menyampaikan pengertian-pengertian materi pengajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru didalam kelas,Peranan gru dan murid berbeda jelas, yaitu guru terutama dalam menuturkan dan menerangkan secara aktif, sedangkan murid mendengarkan dan mengikuti secara cermat serta membuat catatan tentang persoalan yang diterangkan guru. Perlu diketahui bahwa dalam metode ceramah ini peran utama adalah guru. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hubunganya dengan penggunaan metode ceramah yaitu tentang kesatuan bahan pelajaran apa yang akan disajikan kepada murid-murid, bagaimana mengajarnya, dan alat-alat pengajaran apa yang dapat dipergunakan.

Kelebihan:

a. Dalam waktu yang singkat guru dapat menyampaikan bahan pelajaran sebanyak-banyaknya.

b. Organisasi kelas lebih sederhana tidak perlu mengadakan pengelompokan murid seperti pada metode lain.

c. Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid cukup banyak.

d. Guru sebagai penceramah berhasil baik, maka dapat menimbulkan semangat dan kreasi yang konstruktif,

e. Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu sedikit bahan dapat dipersingkat, diambil yang penting-penting saja, jika banyak waktu dapat dapat disampaikan sebanyak-banyaknya dan mendalam.

Kekurangan:

a. Guru sulit untuk mengetahui pemahaman anak didik terhadap bahan-bahan yang diberikan.

b. Kadang-kadang guru cenderung ingin menyampaikan bahan yang sebanyak-banyaknya hingga menjadi sifat pemompaan.

c. Anak didik cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, berhubung guru dalam penyampaianya bahan pelajaran dengan lisan.

d. Jika guru tidak memperhtikan segi-segi psikologis dari anak didik, ceramah dapat bersifat melantur dan membosankan. Sebaliknya kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan humor, inti dan isi ceramah menjadi kabur.

2. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab ialah suatu metode didalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya sedangkan murid-murid menjawab tentang bahan materi yang ingin diperolehnya.

Metode ini dilakukan :

a. Sebagai ulangan pelajaran yang telah diberikan.

b. Sebagai selingan dalam pembicaraan.

c. Untuk merangsang anak didik agar perhatianya tercurah kepada masalah yang sedang dibicarakan.

d. Untuk mengarahkan proses berpikir.

Kelebihan:

a. Kelas akan hidup karena anak didik aktif berpikir dan menyampaikan pikiran melalui bicara.

b. Baik sekali untuk melatih anak didik agar berani mengembangkan pendapatnya dengan lisan secara teratur.

c. Timbulnya perbedaan pendapat diantara anak didik, atau guru dengan anak didik,akan membawa kelas kedalam suasana diskusi.

Kekurangan:

a. Apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu untuk menyelesaikanya.

b. Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian anak didik, terutama apabila terdapat jawaban-jawaban yang kebetulan menarik perhatianya, tetapi bukan sasaran yang dituju.

c. Dapat menghambat cara berpikir, apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi pelajaran.

d. Situasi persaingan bisa timbul, apabila guru kurang menguasai teknik pemakaian metoda ini.

3. Metoda Diskusi

Diskusi adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya.

Jenis Diskusi:

a. Diskusi Formal

Diskusi ini terdapat seperti pada lembaga-lembaga pemerintahan atau semi pemerintah, dimana dalam diskusi ini perlu adanya ketua dan penulis serta pembicara yang diatur secara formal.

b. Diskusi tidak Formal ( informal )

Diskusi ini dilakukan dalam kelompok-kelompok belajar dimana satu sama lain bersifat face to face relationship.

c. Diskusi Panel

Diskusi ini menghadapi masalah yang ditinjau dari beberapa pandangan. Pada umumnya panel ini dilaksanakan oleh beberapa orang saja, yang juga dapat diikuti oleh banyak pendengar.

d. Diskusi dalam bentuk symposium

Symposium ini diselenggarakan apabila ada pertentangan pendapat. Ahli-ahli yang berbeda pendapat memberikan informasinya. Selanjutnya diadakan diskusi antara pembicara dan pendengar. Diskusi dalam bentuk symposium ini biasanya tidak mencari kebenaran tertentu.

e. Lecture Discution

Diskusi ini dilaksanakan dengan membeberkan suatu persoalan, kemudian didiskusikan. Disini biasanya hanya satu pandangan atau persoalan saja.

Kelebihan :

a. Suasana kelas akan hidup. Sebab anak-anak mengarahkan pikiranya kepada masalah yang sedang didiskusikan.

b. Dapat menaikan prestasi kepribadian individu seperti toleransi, demokratis, kritis, berpikir sistematis, sabar dan sebagainya.

c. Kesimpulan-kesimpulan dskusi mudah dipahami anak karena anak didik mengikuti proses berpikir sebelum sampai kepada kesimpulan.

d. Anak-anak belajar mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib dalam suatu musyawarah sebagai latihan pada musyawarah yang sebenarnya.

Kekurangan:

a. Kemungkinan ada anak yang tidak ikut aktif, sehingga bagi anak-anak ini, diskusi merupkan kesempatan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab.

b. Sulit menduga hasil yang akan dicapai karena waktu yang dipergunakan untuk diskusi cukup panjang.

Ada beberapa keunggulan dari metode diskusi, yaitu:

a. Siswa memperoleh kesempatan untuk berpikir.

b. Siswa mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas.

c. Siswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.

d. Diskusi dapat menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan siswa.

e. Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang lain.

f. Dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan

Di samping itu juga, ada beberapa kelemahan-kelemahan penggunaan metode diskusi, di antaranya:

a. Diskusi terlalu menyerap waktu.

b. Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu diskusi dengan baik, maka kecenderungannya mereka tidak sanggup berdiskusi.

c. Kadang-kadang guru tidak sanggup memahami cara-cara melaksanakan diskusi, maka kecenderungannya diskusi tanya jawab.

4. Merode Pemberian Tugas Belajar ( Resitasi )

Resitasi sering disebut juga metode pekerjaan rumah yaitu metode dimana murid diberi tugas diluar jam pelajaran dan anak-anak dapat mengerjakan tugasnya tidak hanya dirumah, tetapi dapat diperpustakaan, dilaboratorium, dikebun percoban dan sebagainya untuk dipertanggung jawabkan kepada gurunya.

Kelebihan:

a. Baik sekali untuk mengisi waktu luang yang konstruktif.

b. Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan.

c. Membiasakan anak giat belajar.

d. Memberikan tugas anak yang bersifat praktis.

Kekurangan:

a. Seringkali tugas dirumah itu dikerjakan oleh orang lain sehingga anak tidak tahu menahu pekerjaan tersebut.

b. Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak-anak dalam kemampuan dan minat belajar.

c. Seringkali peserta didik tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup menyalin hasil pekerjaan temanya.

d. Apabila tugas itu terlalu banyak atau terlalu berat akan mangganggu keseimbangan mental anak.

5. Metode Demontrasi Dan Eksperimen

Metode demontrasi adalah metode mengajar dimana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses. Metode eksperimen adalah metode pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama mengerjarkan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui.

Kelebihan:

a. Perhatian anak akan terpusat kepada apa yang didemontrasikan dan memberikan kemungkinan berpikir lebih kritis.

b. Member pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemauan anak.

c. Akan mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan, Karena akan mengamati langsung terhadap suatu proses.

d. Dengan metode ini sekaligus masalah-masalah yang mungkin timbul dalam hati anak murid dapat dijawab.

Kekurangan

a. Biasanya memerlukan waktu yang banyak.

b. Apabila kekurangan alat-alat peraga, maka metode ini kurang efektif.

c. Metode ini sukar dilaksanakan apabila anak belum matang untuk melasanakan eksperimen.

d. Banyak alat-alat yang tidak didemontrasikan dalam kelas karena besarnya atau karena harus dibantu dengan alat-alat yang lain.

6. Metoda Kerja kelompok

Metode ini ialah kelompok dari kumpulan beberapa individu yang bersifat paedagogis yang didalamnya terdapat adanya hubungan timbale balik antar individu serta sikap saling percaya.

Kelebihan:

a. Ditinjau dari segi ilmu jiwa, kegiatan kelompok murid dalam meningkatkan kualitas kepribadian, seperti kerjasama, toleransi, berpikir kritis, disiplin, dan sebagainya.

b. Ditinjau dari segi didaktik, anak-anak yang pandai dalam kelompoknya dapat membantu temanya memenangkan persaingan antara kelompok.

Kekurangan:

a. Memerlukan persiapan-persiapan yang agak rumit apabila dibandingkan dengan metode lain.

b. Apabila terjadi persaingan negative, hasil pekerjaan akan lebih memburuk.

c. Anak-anak yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya dan memungkinkan akan mempengaruhi kelompoknya, sehingga usaha kelompok tersebut akn gagal.

7. Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan

Metode sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendemontrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan social, sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para murid diikusertakan dalam permainan peranan didalam mendemonstrasikan masalah-masalah social.

Kelebihan:

a. Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian.

b. Akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup.

c. Peserta didik dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.

d. Peserta didik dilatih untuk menyusun pikiranya dengan teratur.

Kekurangan:

a. Memerlukan waktu cukup banyak.

b. Memerlukan persiapan yang teliti dan matang.

c. Kadang-kadang peserta didik tidak mau mendramatisasikan suatu adegan karena malu.

d. Kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa apabila pelaksanaan dramatisasi itu gagal,

8. Metode Karyawisata

Suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan cara bertamasya diluar kelas. Dalam perjalanan, ada hal-hal tertentu yang telah direncanakan oleh guru untuk didemonstrasikan pada anak didik, disamping hal-hal yang secara kebetulan ditemukan didalam perjalanan tamasya tersebut,

Kelebihan:

a. Memberi kepuasan kepada anak mengenai linkungan dengan banyak melihat kenyataan-kenyataan disamping keindahan diluar kelas.

b. Anak didik dapat memperoleh tambahan pengalaman melalui karyawisata, sedangkan guru mendapatkan kesempatan menerangkan segala seuatu.

c. Anak didik akan bersikap terbuka, objektif, dan berpandangan luas akibat dari pengetahuan yang diperoleh dari luar yang akan mempertinggi prestasi kepribadianya.

Kekurangan:

a. Objek karyawisata terkadang tidak cocok untuk mencapai tujun.

b. Waktu yang tersedia tidak mencukupi.

c. Pembayaran karyawisata merupakan beban tambahan sehingga memberatkan bagi peserta didik.

9. Metode Mengajar Beregu

Team teaching adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang. Team teaching sebagai suatu metode pengajaran adalah salah satu cara menyajikan bahan pelajaran yang dilakukan bersama oleh dua orang atau lebih kepada kelompok pengajar untuk mencapai tujuan pengajaran.

Kelebihan:

a. Meetode ini dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan tenaga baru atau kekurangan pengetahuan guru.

b. Pengetahuan belajar tentang suatu bahan pelajaran akan lebih lengkap sebab diberikan dan ditinjau oleh pengajar yang pandanganya saling melengkapi.

c. Para guru dimungkinkan mendapatkan bantuan, baik dari rekan-rekanya maupun dari orang luar.

Kekurangan:

a. Membutuhkan banyak waktu dalam pelaksanaanya.

b. Membutuhkan banyak tenaga belajar atau lebih dari satu tenaga pengajar.

c. Perlu dibuat organisasi kelas.

10. Metode Proyek ( Unit )

Metode proyek (unit) adalah suatu metode mengajar dimana bahan pelajaran diorganisasikan sedemikian rupa sehingga merupakan suatu keseluruhan atau kesatuan bulat yang bermakna dan mengandung suatu pokok masalah.

Cara mengajar dengan menggunakan metode ini melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penyelidikan atau exploration

b. Penyajian bahan baru atau presentation.

c. Pengumpulan keterangan atau data

d. Mengorganisasikan data

e. Mengungkapkan kembali atau recitation.

Kelebihan :

a. Pelajar memperoleh pengetahuan yang utuh.

b. Pelajar akan berpandangan luas, melihat hubungan antara bahan/mata pelajaran satu dengan yang lain.

c. Pelajar dan guru sama-sama aktif

d. Pelajar dibiasakan bekerja secara ilmiah.

e. Pengetahuan belajar menjadi praktis.

f. Hubungan antar sekolah dengan masyarakat menjadi terbina.

Kekurangan:

a. Memakan waktu yang cukup lama.

b. Adakalanya sukar mendapat sumber-sumber yang tepat.

c. Pengetahuan dan kecakapan guru harus cukup memadai baik bahan maupun metode itu sendiri.

2. JENIS-JENIS DAN PROSEDUR PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN

A. Jenis Metode Pembelajaran Berdasarkan Aspek Pendekatan Pengajaran

Dari aspek pendekatan pengajaran dikenal jenis-jenis metode berikut : Problem solving,Inquiry discovery,teknik klasifikasi nilai, ekspo-sitori, role playing dan simulasi.

1. Metode Problem Solving

Dalam pemecahan problem-problem baru yang dihadapi diperlukan kesanggupan untuk berpikir. Oleh karena itu, sudah sewajarnya sekolah turut bertanggung jawab mempersiapkan siswa dengan menggunakan metode problem solving dalam mengajarkan berbagai mata pelajaran. Metode ini memusatkan kegiatan pada murid. Jadi berbeda dengan metode ceramah yang mengutamakan guru.

Langkah-langkah dalam memecahkan masalah ilmiah menurut John Dewey:

1) Menyadari adanya masalah

2) Memahami hakekat masalah dengan jelas.

3) Mengajukan hipotesis.

4) Mengumpulkan data.

5) Analisis dan sintesis data.

6) Mengambil kesimpulan.

7) Mencoba dan menerapkan kesimpulan.

8) Mengevaluasi seluruh proses pemecahan masalah.

Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:

1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.

2. Berpikir dan bertindak kreatif.

3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis

4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.

5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.

6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.

7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.

Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:

1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.

2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

2. Metode Discovery dan Inquiry

Ditinjau dari arti kata discover berarti menemukan dan discovery adalah penemuan. Sedangkan inquire berarti menanyakan, meminta keterangan atau menyelidiki dan inquiry berarti penyelidikan.

Dalam hubunganya dengan metode discovery-inquiry. Robert B. menyatakan bahwa discovery adalah proses mental dimana anak/individu mengasimilasi konsep dan prinsip.

Jadi seorang siswa dikatakan melakukan discovery bila anak terlihat menggunakan proses mentalnya dalam usaha menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip. Proses-proses mental yang dilakukan, misalnya mengamati, menggolongkan, mengukur, menduga, dan mengambil kesimpulan.

Kelebihan :

a. Perkembangan cara berpikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan,mencari jawaban dan menyimpulkan/memproses keterangan.

b. Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.

Kekurangan :

a. Belajar mengajar dengan metode ini memerlukan kecerdasan anak yang tinggi.

b. Metode ini kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda.

3. Role Playing

Metode role playing disebut juga sosiodrama maupun bermain peranan, sosiodrama dapat diberi batasan, suatu cara mengajar untuk mendramatisasikan sikap,tingkah laku atau penghayatan seseorang, seperti yang dilakukan dalam hubungan social sehari-hari dalam masyarakat.

4. Simulasi

Menurut arti katanya simulasi berarti tiruan atau suatu perbuatan yang bersifat pura-pura saja. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Maksudnya ialah siswa melakukan peran dalam simulasi tiruan untuk mencoba menggambarkan kejadian yang sebenarnya. Maka didalam kegiatan simulasi, peserta atau pemegang peran melakukan lingkungan tiruan dari kejadian yang sebenarnya.

Kelemahan–kelemahan simulasi

a. Sering terjadi kegagalan akibat kurang persiapan, penjelasan, peralatan tidak sempurna, waktu dan kondisi siswa.

b. Kadang simulasi tidak sesuai dengan tingkat kedewasaan anak atau anak dituntut terlalu banyak didalam memegang peranan sehingga ia tidak menguasainya dan kehilangan arah.

c. Simulasi seharusnya mewakili keadaan yang sebenarnya dengan peniruan yang sangat teliti dan situasi yang sebenarnya sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal. Hal ini sulit dilaksanakan disekolah-sekolah.

d. Guru sering mengalami kesulitan dalam menggabungkan beberapa simulasi yang berhubungan satu sama lain dari satu topic.

B. Jenis Metode Pembelajaran Berdasarkan Aspek Pengorganisasian Siswa

Yang termasuk metode ini antara lain:

1. Karyawisata.

Suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa para siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari, yang biasanya terletak diluar kelas.

2. Kerja Kelompok

Kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih untu suatu kerja atau suatu tujuan. Kelompok belajar adalah kelompok sisiwa yang mengerjakan pelajaran secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan pelajaran.

3. Diskusi

Teknik diskusi ini dinamakan juga teknik konferensi, didalamnya termasuk kegiatan utuk mengembangkan aktivitas pertukaran ide antara guru-siswa, dan antar siswa.

4. Proyek/Unit

Pengajaran proyek/unit didefenisikan sebagai suatu system penyampaian materi pelajaran yang ditujukan pada suatu masalah untuk dipecahkan secara utuh, yang memiliki arti tersendiri.

3. PRINSIP-PRINSIP UMUM YANG MENDASARI METODE PENGAJARAN

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar.

Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar :

1. Faktor raw input ( yaitu fktor murid/peserta didik itu sendiri ) dimana tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam :

a. Kondisi fisiologis

b.Kondisi psikologis

2. Faktor environmental input ( yakni factor lingkungan ) baik linkungan alami ataupun linkungan social.

3. Faktor instrumental input, yang didalamnya antara lain terdiri dari :

a. Kurikulum

b. Program/bahan pengajaran

c. Sarana dan fasilitas

d. Guru/tenaga pengajar

B. Perlunya Motivasi dan Tujuan Belajar

Pentingnya menjaga motivasi belajar dan kebutuhan minat dan keinginan pada proses belajar tidak dapat dipungkiri, karena dengan menggerakkan motivasi yang terpendam dan menjaganya dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakanya siswa akan menjadikan siswa itu lebih giat belajar. Barang siapa yang bekerja berdasarkan motivasi yang kuat,ia tidak akan merasa lelah dan tidak cepat bosan. Oleh karena itu guru perlu memelihara motivasi pelajar dan semua yang berkaitan dengan motivasi.

C. Perlunya Mengetahui Taraf kematangan dan Perbedaan individual

keharusan bagi setiap guru untuk mengetahui taraf kematangan yang telah dicapai siswa serta taraf kesedianya untuk belajar adalah mutlak. Guru harus menjaga taraf kematangan dan taraf kesediaan siswa pada setiap proses belajar dan pada setiap pengalaman yang ingin dipelajarinya. Hal ini dilakukan agar usahanya berhasil dan menjamin siswa dapat mengambil manfaat dari unsure-unsur yang dilakukan dalam pengajaran. Oleh karena itu guru berbicara dengan merek sesuai dengan akal, taraf pengamatan dan pemahaman mereka. Menurut J.Piaget, perkembangan intelektual anak dapat dibagi dalam tiga taraf yaitu :

1. Fase pra operational, sampai usia 5- 6 tahun, masa pra sekolah. Pada taraf ini belum dapat mengadakan perbedaan yang tegas antara perasaan dan motif pribadinya dengan realitas dunia luar.

2. Fase operasi kongkret. Operasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang duni realita dan mengubahnya dalam pikiran kita sedemikian rupa sehingga dapat disusun atau diorganisasikan dan digunakan secara selektif dalam pemecahan masalah.

3. Fase operasi formal. Pada taraf ini anak telah sanggup beroperasi berdasarkan kemungkinan hipotesis dan tidak lagi dibatasi oleh apa yang langsung dihadapiya atau apa yang telah dialaminya sebelumnya atau hubungan-hubungan yang kemudian dapat diselidiki kebenaranya melalui percobaan atau observasi.

Guru perlu memperhatikan perbedaan-perbedaan individual diantara para siswa. Pendidik telah mengetahui adanya perbedaan pada murid-muridnya.

Perbedaan-perbedaan itu antara lain :

1. Waktu dan irama perkembangan.

2. Motif, inteligensi dan emosi.

3. Kecepatan belajar atau menangkap pelajaran.

4. Pembawaan dan lingkungan.